Jawa Tengah
Pasar Tradisional
Semarang
Pasar Kobong, Pasar Ikan nya Semarang
Pasar Ikan Rejomulyo atau yang dikenal dengan sebutan Pasar Kobong merupakan pasar ikan segar terbesar di Semarang. Biasanya menjadi rujukan harga ikan konsumsi bagi para pedagang ikanyang tersebar di berbagai pelosok Kota Semarang dan kotakota sekitar. Setiap hari, pasar yang terletak di kawasan Pengapon, Kecamatan Semarang Utara nyaris tidak pernah mengenal istilah sepi. Mulai pukul 17.00 truk-truk pengangkut ikan selalu sudah terlihat ramai mengantre untuk bongkar muatan. Keramaian tersebut akan terus bertambah ketika hari beranjak malam dan baru akan berakhir pada pukul 07.00. Pedagang yang menggelar lapak di pasar tersebut tidak hanya berasal dari Kota Semarang. Tidak sedikit pula yang berasal dari luar Semarang seperti Rembang, Pati, Jepara, Kudus, Demak, Kendal, Pekalongan, Cirebon, Tulungagung, Lumajang bahkan dari luar Jawa seperti Kalimantan dan Makasar.
Para pedagang tersebut mengaku tertarik dan betah berbisnis di Pasar Kobong karena pasar ini merupakan salah satu tujuan utama bagi para pedagang ikan di pasar-pasar tradisional mengambil ikan dagangannya. Salah satu pedagang ikan Pasar Kobong asal Rembang, Sunanto mengatakan, Pasar Kobong merupakan tempat grosir bagi para pedagang ikan, sehingga keuntungan yang bisa didapat dari berjualan di pasar tersebut terbilang cukup tinggi. Perhari, ia mengaku bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 12 juta-Rp 30 juta. ”Ya, menguntungkan karena penjualan dilakukan dalam bentuk partai besar. Rata-rata pembeli mengambil ikan di sini untuk dijual kembali,” jelas pedangang yang mengaku sudah menggelar lapak di Pasar Kobong selama 4 tahun itu, kemarin.
Pusat Grosir
Ketua Paguyuban Pedagang Ikan Basah dan Pindang (PPIBP) Pasar Rejomulyo Semarang Mujiburrohman mengakui omzet yang didapatkan dari transaksi perdagangan ikan rata-rata Rp 2 miliar per malam. Transaksi tersebut selain pembelian ikan dari para pemasok oleh pedagang di tempat tersebut, juga berasal dari pembelian pengecer yang memasok ke warung-warung dan rumah makan di seluruh Jateng dan DIY. ”Sejumlah hotel juga mengambil ikan dari sini karena selain membeli dalam jumlah banyak, juga dalam kondisi masih segar,” ungkapnya.
Semangat para pejuang keluarga
BalasHapus