Pasar Bulu Semarang, Pasar Dekat Tugu Muda


Pasar Bulu Semarang dulunya merupakan pasar tradisional yang diubah oleh pemerintah Semarang menjadi tempat nonkrong gaul. Sebelumnya Bulu merupakan pasar tradisional yang memiliki kesan gelap, kumuh, sepi, serta luput dari perhatian masyarakat. Padahal letaknya yang cukup strategis, hanya beberapa meter dari kawasan Tugu Muda Semarang, yang menjadi salah satu landmark kota ini. Pemerintah Kota Semarang melakukan revitalisasi Pasar Bulu menjadi pusat kuliner gaul tanpa meninggalkan kesan tradisionalnya.

Ditambah, Semarang memiliki beragam kuliner yang nikmat disantap sehingga bagi para pelancong pun, saat berkunjung ke Kota Semarang tak lengkap rasanya bila tak mencicipi aneka ragam kuliner khas daerah ini. Revitalisasi Pasar Bulu Semarang memberikan tempat bagi para pelancong untuk menikmati kuliner lezat di Semarang yang disajikan secara ‘kekinian’.





Keberadaan kuliner khas kota Semarang di kawasan pasar tradisional rupanya menjadi taktik pemerintah setempat untuk mengajak anak muda tak lupa pasar tradisional di tengah gerusan medernitas. Pasar Bulu Semarang sebagai salah satu pasar tradisional yang direvitaslisasi menjadi tempat nongkrong yang tren menarik di kota berjuluk lumpia itu. 





Saat malam hari, kawasan yang berjarak beberapa meter dari kawasan Tugu Muda Semarang itu kini berubah menjadi sebuah area bazar kuliner dengan kelap-kelip lampu yang menarik perhatian. Aneka ragam stand kuliner khas Semarang pun tersaji lengkap di kawasan ini. Di sini, kamu bisa mencoba makanan khas tahu pong semarang, tahu gimbal, lumpia, wedang ronde, bubur liong, dan aneka ragam jajanan setiap saat siap memanjakan lidah para pengunjung. Alhasil, kawasan ini menjadi wisata kuliner baru bagi pengunjung yang rata-rata anak muda.

Salah satu pedagang, Agus (35 tahun), mengaku merasa lebih nyaman untuk berjualan di kawasan Pasar Bulu. Terlebih, di kawasan pasar tradisional itu juga menjadi perhatian para wisatawan untuk singgah dan merasakan langsung pasar tradisional di malam hari.


"Sekarang kita berjualan lebih nyaman, pengunjung juga lebih nyaman. Harapan saya dan teman-teman bisa lebih banyak pedagang yang disediakan fasilitas gaul semacam ini di Semarang," ujar pria yang berjualan tahu gimbal khas Semarang itu.


Sementara itu, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan, penempatan kuliner khas Semarang di kawasan Pasar Bulu Semarang merupakan upaya untuk meramaikan kembali geliat warga mengunjungi pasar. Apalagi Pasar Bulu Semarang merupakan satu dari 44 pasar tradisional di Kota Semarang.


"Upaya ini sekaligus cara kami untuk menata pedagang kaki lima di Kota Semarang. Karena para pedagang kuliner di sini merupakan pedagang kaki lima (PKL) yang ditertibkan di kawasan Taman Menteri Supeno," katanya.


Menurut Hendrar, inovasi penataan PKL memang harus dibarengi dengan misi agar pedagang bisa nyaman dengan fasilitas yang ada. Cara seperti ini pun akan dilakukan di kawasan lain sebagai bagian dari semangat kota pintar atau Smart City.


"Semangatnya menata bukan merampas, sehingga tidak bisa main usir begitu saja. Pemerintah harus mencari inovasi untuk memberikan solusi untuk mencarikan tempat yang lebih layak dan nyaman," kata pejabat yang akrab disapa Hendi itu.


Pasar Bulu Semarang merupakan perpaduan modernitas dan nilai-nilai tradisional dalam upaya pemerintah kota Semarang dalam melestarikan kuliner tradisional khas Semarang di era masa kini. 


Alamat :






Sumber: viva.co.id




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.